Investasi Saham: Pengertian, Jenis Hingga Cara Investasi Saham

Investasi Saham Pengertian, Jenis Hingga Cara Investasi Saham
Investasi Saham Pengertian, Jenis Hingga Cara Investasi Saham

Investasi Saham – Hai sahabat pembaca setia blog alvindayu, masih seputar keuangan nih.

Setelah sebelumnya saya sudah membahas tentang investasi reksadana secara lengkap.

Pada artikel kali ini saya akan membahas jenis investasi berikutnya yakni investasi saham.

Entah kenapa, menurut saya investasi saham ini amat sangat terkenal di kalangan para investor ataupun calon investor.

Apakah mungkin karena high return-nya yang memang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis investasi saham yang lainnya?

Ya, bisa jadi mungkin.

Bahkan nih, kalau saya mendengar kata investasi pasti pertama kali yang terbesit dalam pikiran saya adalah investasi saham.

Atau mungkin saya saja yang merasa seperti itu kali ya?

Karena saat kuliah kemarin jenis investasi yang paling banyak dan paling sering dibahas adalah investasi saham. Ya, mungkin karena itu!

Sebagai pemula dalam hal investasi tentu saja setelah saya mencari tahu berbagai jenis investasi untuk pemula.

Langkah berikutnya saya juga harus mencari tahu secara detail dan mendalam tentang jenis-jenis investasi tersebut.

Salah satunya adalah investasi saham.

Oke, jadi kali ini saya akan mengajak sahabat alvindayu untuk lebih mengerti dan lebih paham lagi tentang investasi saham secara mendalam.

Ada banyak hal yang akan saya bahas pada artikel kali ini mulai dari pengertian investasi saham atau bahkan mungkin hingga cara investasi saham terutama untuk para pemula yang baru saja terjun ke dalam dunia investasi.

Saya akan membuat artikel ini dengan sedikit pengalaman dan pengetahuan yang saya dapatkan dari berbagai macam sumber untuk membahasnya.

So, langsung saja yuk kita bahas tentang investasi saham mulai dari yang paling dasar hingga mendalam.

Pengertian Investasi Saham

Pengertian Investasi Saham
Pengertian Investasi Saham

Bagi orang yang masih sangat awam sekali setelah saya atau bahkan kalian yang sudah mengetahui beberapa jenis investasi untuk pemula dan salah satunya adalah saham.

Pasti yang terbesit dipikiran kalian adalah sebenarnya apa itu investasi saham?

Oke mari kita pahami tentang pengertian investasi saham terlebih dahulu sebelum membahasnya lebih jauh.

Jadi, ada banyak para ahli yang menjelaskan tentang pengertian saham.

Salah satunya adalah pengertian saham oleh Jogiyanto.

Dalam bukunya yang berjudul Teori Portofolio dan Analisis Investasi yang pernah saya gunakan sebagai salah satu buku di mata kuliah manajemen investasi saat kuliah dulu.

Pengertian saham menurut Jogiyanto adalah sebuah surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan perseroan terbatas (PT) atau yang biasa disebut dengan nama emiten.

Ada beberapa jenis saham menurut Jogiyanto yakni saham biasa, saham preferen dan saham treasuri yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Well, dapat disimpulkan bahwa dari kacamata investor investasi saham dapat diartikan sebagai salah satu jenis investasi berupa bukti kepemilikan suatu perusahaan yang berperan sebagia klaim atas penghasilan dan kekayaan perusahaan perseroan.

Jadi nih, jika kalian memutuskan untuk membeli saham di pasar modal maka secara tidak langsung kalian sudah memiliki klaim atas sebagian ekuitas atau aset dan kekayaan dari perusahaan yang kalian beli sahamnya.

Atau dapat dikatakan bahwa kalian sudah menjadi sebagian pemilik perusahaan.

Wah, keren yah!

Ya, walaupun mungkin hanya sekitar 0,00001% tapi tidak masalah karena kalian akan tetap keren kok saat berinvestasi saham karena ini adalah jenis investasi yang sangat menantang. Hehe.

Saham sendiri adalah salah satu produk pasar modal yang menjadi salah satu instrumen investasi untuk jangka panjang.

Jadi, buat kalian yang ingin melakukan investasi jangka panjang, saham ini sangat cocok dan pas untuk kalian pilih.

Dimana kita bisa beli saham untuk berinvestasi?

Oke, untuk membeli saham sebenarnya kalian bisa langsung membelinya di Bursa Efek Indonesia (BEI) baik melalui perantara atau secara mandiri juga tidak masalah.

Bursa Efek Indonesia (BEI) ini dapat diilustrasikan sebagai mall yang mempertemukan penjual dan pembeli saham.

Saham-saham yang diperjual belikan di bursa efek Indonesia adalah saham milik perusahaan perseroan yang sudah Go Public atau disebut dengan perusahaan tercatat.

Dengan begitu, kalian bisa pilih nih kira-kira ingin berinvestasi saham di perusahaan mana. Berapa jumlah minimal pembelian saham di BEI?

Nah, menurut peraturan dan ketentuan dari BEI sendiri untuk syarat pembelian saham pada suatu emiten yang diperjual belikan adalah minimal 1 lot yakni sama dengan 100 lembar saham.

Terkait dengan cara pembelian saham, saya akan membahas secara detail di pembahasan berikutnya.

Jadi, pastikan kalian membacanya sampai bawah ya!

Jenis-jenis Saham yang Diperjual Belikan

Jenis-jenis Saham yang Diperjual Belikan
Jenis-jenis Saham yang Diperjual Belikan

Bagaimana, sekarang sudah paham kan tentang pengertian investasi saham?

Oke, lanjut ke jenis-jenis saham yang diperjual belikan.

Sebagai calon investor yang ingin investasi saham, penting untuk kalian mengetahui jenis-jenis saham dari perusahaan yang diperjual belikan nih.

Jadi, ada beberapa jenis saham berdasarkan pada penggolongannya.

Ada jenis saham berdasarkan hak tagih/klaim, jenis saham berdasarkan peralihannya dan jenis saham berdasarkan pada kinerja perdagangannya.

Apa saja jenis-jenis saham berdasarkan pada penggolongannya tersebut, mari kita kupas satu per satu agar kalian benar-benar paham.

Baca Juga: Jenis Investasi untuk Pemula, No 6 Paling Aman dan Menguntungkan

Jenis Saham Berdasarkan Hak Tagih/Klaim

Jenis Saham Berdasarkan Hak Tagih atau Klaim
Jenis Saham Berdasarkan Hak Tagih atau Klaim

Sebelumnya sudah pernah saya senggol sedikit tentang jenis saham menurut Jogiyanto yakni ada jenis saham biasa dan saham preferen.

Nah, kedua jenis saham ini ternyata masuk ke kategori jenis saham berdasarkan hak tagih/klaimnya nih.

Untuk tahu lebih detailnya mengenai masing-masing jenis saham tersebut, mari kita bahas apa itu saham biasa dan apa itu saham preferen menurut investopedia.

Saham Biasa (Common Stock)

Saham biasa atau common stock ini merupakan jenis saham yang memiliki karekteristik dapat melakukan klaim atas semua penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan penerbit saham.

Saham biasa adalah jenis saham yang banyak dipilih oleh investor dan juga banyak dikeluarkan oleh perusahaan penerbit.

Jadi, ketika banyak orang yang berbicara masalah saham biasanya saham tersebut mengacu pada saham biasa.

Walaupun memiliki klaim atas penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan, tetap saja sebagai investor atau pemegang saham biasa kalian juga memiliki kewajiban yang terbatas pada klaim pihak lain tergantung pada proporsi saham kalian.

Semakin banyak proporsi atau persentase saham yang kalian miliki maka akan semakin besar klaim dan tanggung jawab kalian untuk mengontrol kegiatan operasional perusahaan.

Nah, karena memiliki kendali penuh pada perusahaan, pemilik saham biasa juga berhak menerima pendapatan tetap dari perusahaan selama perusahaan memperoleh laba.

Bagaimana jika tidak memperoleh laba? tentu saja kalian juga memiliki tanggung jawab untuk menanggung risiko apabila perusahaan mengalami kerugian.

Ingat high risk, high return!

Oleh karena itu, sebagai pemilik saham biasa pastikan kalian ikut serta dalam mengontrol kegiatan operasional perusahaan agar tetap baik dan memperoleh keuntungan.

Sebagai pemilik saham yang juga merupakan bagian dari pemilik perusahaan, investor saham biasa ini bisa ikut serta dalam memberikan suara pada saat pemilihan direksi dan penentuan kebijakan.

Jadi, saat diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai investor saham biasa di suatu perusahaan kalian bisa nih menggunakan hak suara kalian one vote, one share (satu vote untuk satu lembar saham).

Buat kalian yang ingin menjual saham tersebut ke pihak lain, tidak masalah.

Kalian bisa menjual atau mengalihkan kepemilikan sahamnya kepada pihak lain.

But absolutely, akan lebih baik jika kalian terus menjaga kepemilikan saham agar terus proporsional melalui saham tambahan yang dikeluarkan.

Oke jadi dapat disimpulkan bahwa keuntungan dan kerugian investor atau pemegang saham biasa adalah sebagai berikut:

Keuntungan Pemilik Saham Biasa:

  • Memiliki hak suara (vote) untuk memilih dewan direksi dan penentuan kebijakan perusahaan sesuai proporsi saham yang dimilikinya.
  • Mendapatkan pendapatan tetap jika perusahaan memperoleh laba dan kinerja yang baik. Semakin besar laba, maka akan semakin besar dividen yang akan didapatkan.
  • Dapat membeli kembali saham biasa yang sudah dijual/dialihkan untuk menjaga proporsi kepemilikan perusahaan.

Kerugian Pemilik Saham Biasa:

  • Bertanggung jawab pada kerugian yang dialami oleh perusahaan sebesar porsi saham yang dimilikinya.

Sungguh sangat menantang sekali ya?

Oh iya, menurut saya sesuai dengan laman yang di lansir oleh nerdwallet saham biasa ini sangat pas dan cocok sekali dipilih oleh kalian yang ingin memperoleh penghasilan dengan investasi jangka panjang.

Saham Preferen (Prefered Stock)

Selanjutnya adalah jenis saham preferen atau Prefered Stock.

Apa itu saham preferen?

Jadi, saham preferen adalah jenis saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan juga saham biasa.

Mengapa bisa demikian?

Hal ini dikarenakan pemilik saham preferen bisa mendapatkan pendapatan tetap sama halnya seperti obligasi.

Kok bisa?

Hal ini disebabkan pemilik saham preferen akan mendapatkan pembagian dividen secara tetap.

Untuk lebih jelasnya kalian bisa perhatikan hal-hal ini.

Ada tiga hal yang membuat saham preferen dikatakan mirip dengan obligasi antara lain adalah sebagai berikut:

  • Pemilik saham preferen memiliki klaim atas laba dan aktiva sebelumnya;
  • Pemilih saham preferen mendapatkan dividen tetap selama masa berlaku dari saham;
  • Pemilik saham preferen memiliki hak tebus dan bisa mempertukarkan saham yang dimilikinya dengan jenis saham biasa.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa saham preferen ini memiliki hak yang lebih istimewa dari saham biasa.

Dapat dikatakan bahwa pemilik saham preferen memiliki hak yang lebih besar dibandingkan dengan saham biasa.

Walaupun ia tidak memiliki hak untuk memilih dewan direksi dan penentuan kebijakan saat RUPS.

Eits, tapi jangan senang dulu sebagai investor atau pemilik saham preferen kalian juga memiliki risiko yang lebih besar pula.

Walaupun ada kemungkinan besar kalian juga bisa mendapatkan omzet yang lebih tinggi dari investasi yang ditanamkan.

Satu hal penting yang harus kalian tahu, walaupun pemilik saham preferen memiliki hak yang lebih istimewa dibandingkan dengan saham biasa tapi bukan berarti saham preferen lebih baik dari saham biasa ya!

Kedua jenis saham ini tidak ada yang lebih baik akan tetapi hanya berbeda saja.

Untuk lebih jelasnya mari kita simak keuntungan dan kerugian pemilik saham preferen berikut ini.

Keuntungan Pemilik Saham Preferen:

  • Mendapatkan pendapatan berupa diveden secara tetap dan continue tergantung pada proporsi saham yang dimiliki;
  • Saat pembagian diveden atau pengembalian investasi, pemilik saham preferen akan lebih diprioritaskan;
  • Memiliki klaim atas laba dan aset/aktiva sebelumnya;
  • Bisa menukar saham preferen dengan jenis saham biasa.

Kerugian Pemilik Saham Preferen:

  • Tidak memiliki hak suara atau vote saat diselenggarakan RUPS untuk memilih dewan direksi dan penentuan kebijakan;
  • Tidak mendapatkan peningkatan jumlah diveden saat kinerja perusahaan baik karena pembagian dividen bersifat tetap;
  • Tidak dapat membeli kembali saham preferen yang sudah dijual/dialihkan.

Menurut saya, saham preferen akan lebih cocok dimiliki oleh kalian yang ingin menjadi investor untuk mendapatkan penghasilan tanpa berinvestasi secara jangka panjang.

Perbedaan Saham Biasa dan Saham Preferen

Oke, jadi dari penjelasan tentang kedua jenis saham tersebut maka dapat diambil kesimpulan ada beberapa hal yang membedakan antara saham biasa dan saham preferen.

Untuk lebih jelasnya perbedaan saham biasa dan saham preferen dapat dilihat dari beberapa hal berikut ini.

1. Hak Suara atau Voting

Pemilik saham biasa memiliki hak suara atau hak voting untuk memilih dewan direksi dan ketentuan kebijakan saat diselenggarakan RUPS.

Sedangkan, pemilik saham preferen tidak memiliki hak tersebut, kecuali ada kesepakatan tertentu.

2. Pendapatan Dividen

Pemilik saham biasa akan mendapatkan pendapatan dividen sesuai dengan laba kinerja perusahaan.

Sedangkan, pemilik saham preferen akan mendapatkan pendapatan dividen secara tetap sesuai kesepakatan.

3. Pembagian Dividen

Pada saat pembagian dividen, pemilik saham preferen lebih didahulukan daripada pemilik saham biasa.

4. Saat Perusahaan Dilikuidasi

Begitu juga pada saat perusahaan dilikuidasi, maka pemilik saham preferen lah yang didahulukan pengembalian sahamnya dibandingkan dengan pemilik saham biasa.

Oleh karena itu, saat perusahaan mengalami kerugian maka pemilik saham biasa juga akan kena imbasnya sesuai dengan porsi saham yang dimilikinya.

Jenis Saham Berdasarkan Cara Peralihannya

Jenis Saham Berdasarkan Cara Peralihannya
Jenis Saham Berdasarkan Cara Peralihannya

Selain dapat dibedakan berdasarkan pada hak dan klaimnya, jenis investasi juga dapat dibedakan berdasarkan cara peralihannya loh.

Jadi, berdasarkan pada cara peralihannya, jenis saham dibagi menjadi 2 jenis yakni saham atas unjuk (Bearer Stocks) dan saham atas nama (Registered Stocks).

Untuk lebih jelasnya mari kita bahas kedua jenis saham menurut cara peralihannya tersebut menurut referensi yang saya baca di coxrail.

Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks)

Sesuai dengan namanya jenis saham ini secara fisik tidak tertulis nama pemiliknya. Mengapa bisa demikian?

Bukan tanpa alasan, adanya saham atas unjuk atau bearer stocks ini memiliki tujuan agar saham bisa dengan mudah dipindah tangankan dari investor satu ke investor yang lainnya.

Kebanyakan para investor yang memiliki saham ini adalah investor yang memiliki tujuan untuk jual beli saham.

Jadi, menurut Nasdaq, bearer stocks ini adalah saham yang tidak terdaftar pada buku perusahaan penerbit.

Akan tetapi dimiliki oleh pemilik dokumen saham fisik.

Oleh karena itu perusahaan masih tetap memiliki kewajiban untuk membayarkan dividen pada pemegang saham fisik bearer stocks ini.

Jadi, kalian tidak perlu khawatir tidak mendapatkan dividen.

Karena secara hukum, siapa yang memiliki saham tersebut maka dialah yang akan diakui sebagai pemilik saham atas unjuk ini.

Selain itu, sebagai pemilik kalian juga dapat ikut serta hadir pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) saat diselenggarakan.

Akan tetapi berita terupdate menurut investopedia, jenis saham atas unjuk atau bearer stock saat ini sudah tidak terlalu banyak yang beredar di dunia.

Hal ini karena menimbulkan kenaikan biaya dan juga dianggap sebagai instrumen yang mudah untuk diselewengkan melalui tindakan kriminal.

Saham Atas Nama (Regitered Stocks)

Jenis saham berikutnya adalah saham atas nama atau disebut juga registered stocks.

Tentu saja saham ini adalah kebalikan dari saham atas unjuk.

Sesuai dengan namanya registered stocks ini adalah jenis saham dengan nama pemilik saham yang tertulis jelas di dalam kertas.

Bahkan peralihan sahamnya pun juga harus melalui prosedur tertentu.

Jadi, sudah pasti tidak semudah itu untuk dialihkan atau diperjual-belikan ya sahamnya.

Jenis Saham Berdasarkan Kinerja Perdagangannya

Jenis Saham Berdasarkan Kinerja Perdagangannya
Jenis Saham Berdasarkan Kinerja Perdagangannya

Oke, lanjut ke jenis saham berdasarkan pada kinerja perdagangannya.

Disini ada 5 jenis saham berdasarkan kinerja perdagangannya.

Antara lain adalah blue chip stocks, income stocks, growth stocks, speculative stocks dan councter cyclical stocks.

Kelima jenis saham ini harus dan wajib banget diketahui oleh kalian yang baru mau mulai investasi saham nih.

Jadi, langsung saja yuk kita simak satu per satu jenis saham menurut kinerja perdagangannya berikut ini.

Blue Chip Stocks

Jenis saham berdasarkan untuk kinerja perdagangannya yang pertama dan lagi hype banget saat ini adalah Blue Chip Stocks.

Kalian pernah dengar istilah saham yang ini tidak?

Oke, kalau masih belum tahu apa itu Blue Chip Stocks. Jadi, blue chip stocks itu adalah jenis saham yang paling laris manis dan menjadi favorit banyak investor nih.

Karena apa?

Karena si blue chip stocks ini adalah saham yang berasal dari perusahaan yang sudah memiliki reputasi tinggi dan juga perannya adalah sebagai petinggi di industrinya.

Misalnya seperti wingsfood, danone dan perusahaan lain yang memang sudah banyak dikenal masyarakat karena iklannya di TV.

Tidak hanya itu, alasan saham blue chip ini menjadi favorit para investor karena jenis saham ini memiliki pendapatan yang stabil dan juga konsisten dalam membayar diveden.

Jadi, kekhawatiran kalian bisa diminimalisir nih dengan memilih saham blue chip.

Tapi ingat, kalian harus gercep saat ada saham baru yang diterbitkan atau dijual karena seperti yang saya katakan tadi.

Jenis saham ini laris manis dan banyak diburu investor.

Income Stocks

Nah, jenis saham income stocks ini juga hampir sama dengan saham blue chip.

Walaupun tidak berasal dari perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, tapi income stocks ini memiliki keunggulaan dalam hal kemampuan membayar dividen yang lebih tinggi dari rata-rata dividen tahun sebelumnya.

Banyak juga investor bahkan calon investor yang tertarik pada jenis saham income stocks ini karena kemampuannya menciptakan pendapatan yang lebih tinggi secara teratur saat pembagian dividen secara tunai.

Income stocks ini memiliki daya tarik dan keistimewaan tersendiri bagi para investor.

Growth Stocks

Lanjut ke jenis saham Growth Stocks. Saham ini dibagi menjadi 2 jenis yaitu Well-Known dan juga Lesser-Known.

Belum tahu perbedaan keduanya? Mari kita ulas masing-masing jenis saham growth stocks ini.

  • Well-Known

Well-Known adalah jenis saham yang hampir sama dengan saham blue chip.

Jenis saham ini memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi dan juga diterbitkan oleh perusahaan yang memiliki reputasi yang tinggi.

  • Lesser-Known

Sedangkan Lesser-Known berbeda dengan Well-Known.

Jenis saham ini tidak berasal dari perusahaan yang memiliki reputasi tinggi.

Eh, tapi jangan kecewa.

Walaupun begitu jenis saham ini masih tetap memiliki ciri growth stock kok.

Jadi, tetap kalian bisa mendapatkan pendapatan dividen yang tinggi setiap tahunnya.

Walaupun saham ini berasal dari perusahaan daerah yang tidak begitu populer di kalangan para emiten.

Speculative Stocks

Lanjut ke jenis saham berikutnya yaitu speculative stocks.

Jenis saham ini pas dan cocok banget nih buat kamu yang memiliki profil high risk atau berani terhadap risiko yang besar.

Ingat hukum investasi kan? High risk = High Return.

Ya, ketika kamu memutuskan untuk membeli jenis saham speculative ini.

Tentu saja secara otomatis kamu memiliki potensi untuk menghasilkan laba yang tinggi di masa depan.

Walaupun pendapatan tersebut tidak bisa secara konsisten kamu dapatkan dari tahun ke tahun.

But it’s okay, ini pas banget buat kamu yang ingin investasi jangka panjang.

Counter Cylclical Stocks

Oke, jenis saham berdasarkan perdagangan berikutnya adalah counter cyclical stocks.

Jenis saham apa ini?

Jadi, counter cyclical stocks ini adalah jenis saham yang paling stabil walaupun kondisi ekonomi bergejolak.

Why?

Karena jenis saham ini tidak akan terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro ataupun situasi bisnis secara umum.

Maksudnya gimana sih?

Jadi, begini misalkan terjadi resesi ekonomi maka harga saham ini akan tetap tinggi.

Dengan begitu sudah pasti emiten penerbit saham ini juga akan memberikan dividen yang tinggi.

Kok bisa begitu ya?

Hal ini bisa saja terjadi karena kemampuan yang dimiliki emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi.

Ajaib kan?

ETF (Exchange Trade Fund), Jenis Saham Baru di BEI

Lanjut ke jenis saham yang baru-baru ini ada di BEI nih.

Sebenarnya ya tidak baru-baru amat sih. Jenis saham ini sudah ada beberapa tahun belakangan ini.

Ya, dia adalah jenis saham ETF atau Exchange Trade Fund).

Apa sih ETF itu?

Jadi, jenis saham ETF ini adalah jenis saham yang merupakan gabungan dari reksadana terbuka dengan saham dan pembelian di bursa seperti saham yang ada di pasar modal bukan yang ada di Manajer Investasi (MI).

Nah, kalau saham yang ada di reksadana kan dibelinya di Manajer Investasi tuh.

Kalau ETF ini belinya langsung ke Bursa Efek Indonesia.

Jadi tidak perlu perantara. Jadi lebih mudah, terutama bagi para investor yang sudah terbiasa bermain saham di BEI.

ETF sendiri masih dibagi menjadi 2 jenis yaitu ETF Index dan juga Close and ETFs.

Apa bedanya?

ETF index adalah jenis saham ETF dimana para investor dapat mengalokasikan dananya pada sekumpulan portofolio efek yang ada pada satu indeks tertentu dengan proporsi yang sama.

Sedangkan Close and ETFs adalah jenis saham yang diperdagangkan di bursa efek dalam bentuk tertutup dan dikelola secara aktif.

Sudah paham perbedaannya kan sekarang?

Mana yang paling diminati investor?

Menurut nerdwallet jenis investasi ETF yang paling banyak diminati oleh para investor saat ini adalah ETF index.

Nah, itu tadi beberapa jenis saham yang bisa kamu jadikan pertimbangan sebelum memutuskan untuk membeli saham.

Bagi para investor pemula pasti menentukan pilihan jenis saham yang cocok untuknya amat sangat sulit dan rumit.

Tidak masalah, itu wajar karena kita masih seorang pemula.

Saran dari saya untuk para pemula yang baru saja ingin bermain saham dan bingung untuk memutuskan jenis saham mana yang akan dibeli.

Kalian bisa ikuti tips investasi pemula dengan menyeleraskan antara goal atau tujuan kalian dalam berinvestasi.

Balik lagi ke pertanyaan mengapa kalian ingin berinvestasi? Apa tujuannya?

Ini amat sangat membantu untuk mengetahui jenis investasi dan jumlah proporsi di setiap jenis investasi.

Baca Juga: Tips Investasi Pemula Modal Kecil, Milenial Wajib Tahu!

Cara Investasi Saham untuk Pemula

Nah, sekarang kan sudah tahu nih apa itu saham dan jenis-jenis saham secara lengkap.

Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana sih cara investasi saham, terutama untuk para pemula yang baru saja belajar investasi?

Oke, mari kita bahas cara investasi saham untuk pemula berikut ini.

Jadi, kurang lebih langkah-langkah yang harus bisa kalian lakukan adalah seperti berikut ini.

1. Pilih Model atau Gaya Investasi Saham

Pilih Model atau Gaya Investasi Saham
Pilih Model atau Gaya Investasi Saham

Ada beberapa tipe model/gaya investasi saham yang bisa kalian lakukan dan cocokkan dengan tipe kepribadian kalian.

Ada beberapa hal yang bisa kalian tanyakan pada diri kalian sendiri kira-kira bagaimana kalian akan berinvestasi dan bagaimana cara kalian memilih tempat untuk berinvestasi saham?

Coba deh simak baik-baik pernyataan ini.

  • Tipe DIY

“Saya tipe DIY dan saya tertarik untuk memilih saham dan dana saham untuk diri saya sendiri.”

Nah, jika kalian tipe orang yang mandiri dan ingin investasi saham sendiri tanpa perlu bantuan lembaga perantara.

Kalian bisa langsung daftar pembelian saham pada pialang atau BEI.

Baik secara offline maupun online. Untuk memudahkan kalian bisa lakukan secara online agar prosesnya juga cepat.

Biasanya tipe orang yang seperti ini adalah orang yang sudah terbiasa bermain saham dan hanya membutuhkan pialang saja untuk daftar dan beli saham.

  • Tipe Pasif

“Saya tahu saham bisa menjadi media investasi yang hebat, tetapi saya tidak memiliki waktu/tidak tahu untuk mengelolanya. Saya perlu orang seseorang yang mengelola investasi saham yang saya pilih.”

Oke jika kalian adalah tipe orang yang seperti ini, maka kalian bisa lakukan investasi melalui perantara yang tidak hanya untuk membeli saham akan tetapi juga yang dapat mengelola saham misalnya seperti reksadana.

2. Buka Akun Investasi

Buka Akun Investasi
Buka Akun Investasi

Nah, setelah kalian memutuskan kira-kira cara investasi awal apa yang akan kalian lakukan di tahap pertama.

Selanjutnya kalian harus membuka akun investasi saham.

Pertanyaannya adalah dimana kita bisa buka akun investasi?

  • Buka Akun Investasi melalui Pialang/Broker

Cara pertama yang dapat kalian lakukan untuk membuka akun adalah dengan cara membuka akun pialang secara online.

Dengan menggunakan jasa pialang atau broker kalian bisa membuka akun investasi saham individu.

Cara yang lainnya, buat kalian yang memiliki tabungan yang memadai. Kalian bisa juga nih membuka akun pialang berpajak.

Satu hal yang harus kalian ingat saat buka akun investasi, akan lebih baik jika kalian mengevaluasi dulu broker atau pialang yang akan kalian pilih untuk buka akun investasi.

Kalian bisa lakukan evaluasi sebelum memilih broker.

Caranya adalah dengan memperhatikan beberapa hal seperti komisi transaksi, biaya akun, biaya pemilihan investasi, biaya investigasi dan alat-alat investor agar tidak salah pilih.

  • Buka Akun Investasi Melalui Robo Advisor

Baru-baru ini juga ada nih platform digital yang menyediakan perencanaan keuangan secara otomatis melalui algoritma dengan sedikit atau tanpa campur tangan manusia yang disebut dengan robo advisor.

Sebenarnya apa itu Robo Advisor?

Jadi, buat kalian yang baru dengar istilah ini robo advisor adalah platform digital yang menyediakan perencanaan keuangan menurut algoritma.

Bagaimana cara kerja robo advisor?

Nah, robo advisor ini akan mengumpulkan informasi dari kalian sebagai kliennya tentang situasi keuangan dan tujuan masa depan yang kalian inginkan untuk berinvestasi melalui survey secara online.

Selanjutnya, data yang sudah dikumpulkan oleh Robo Advisor ini akan dijadikan sebagai acuan untuk memberikan kalian nasihat keuangan atau secara otomatis merekomendasikan investasi saham yang cocok untuk kalian.

Platform digital robo advisor ini bisa jadi terobosan baru untuk para kaum milenial yang ingin mulai berinvestasi tanpa mengeluarkan biaya banyak untuk penasehat keuangan nih.

Jadi, dapat dikatakan bahwa robo advisor ini bisa berperan sekaligus sebagai penasehat keuangan kalian.

Karena robo advisor akan membantu kalian untuk menetapkan tujuan investasi dan alokasi aset untuk investasi saat kalian bingung harus memulai investasi dari mana.

Eits, tapi bukan tanpa biaya loh ya.

Untuk menggunakan robo advisor kalian juga akan dikenakan biaya walalupun biaya tidak semahal biaya penasehat keuangan dan broker atau pialang.

Kalian juga akan dikenakan biaya layanan yang bisa dipilih biaya tetap setiap bulan atau biaya menurut ukuran portofolio.

Tapi meskipun begitu, sudah pasti biaya buka akun di robo advisor lebih murah karena kalian tidak membutuhkan penasehat keuangan.

Tertarik untuk menggunakan robo advisor untuk buka akun investasi?

Menurut Nerdwallet rekomendasi robo advisor yang paling mereka rekomendasikan ada 2 yaitu Ameritrade dan MERRILL.

Tentu saja kedua robo advisor ini adalah platfrom digital yang ada di luar negeri.

Apakah Indonesia punya platform robo advisor?

Menurut berita yang di rilis oleh Kompasiana. Indonesia sudah memiliki platform digital robo advisor juga loh.

Nama platform robo advisor tersebut adalah Ajaib Robo yang merupakan platform robo advisor pertama di Indonesia.

Keren ya?

Kalau sempat menggunakan Ajaib Robo ini nanti saya ceritakan juga deh pengelaman saya menggunakannya.

Jadi, pastikan kalian subscribe website alvindayu.com dulu ya biar tidak ketinggalan update artikel terbaru dari saya.

3. Investasi Saham Individu atau Reksadana Saham?

Investasi Saham Individu atau Reksadana Saham
Investasi Saham Individu atau Reksadana Saham

Langkah berikutnya adalah pastikan kalian mengetahui terlebih dahulu perbedaan saham dan reksa dana saham.

Karena bagi kebanyakan orang, investasi pasar saham adalah memilih diantara 2 jenis investasi tersebut.

Apa sih bedanya investasi saham secara individu dan investasi saham melalui reksadana saham?

Mari kita simak ulasannya berikut ini untuk tahu jawabannya.

  • Reksa Dana Saham

Di reksadana saham, kalian dapat membeli potongan-potongan kecil dari banyak saham yang berbeda dalam satu kali transaksi.

Dengan begitu kalian akan dapat mengumpulkan beberapa dana untuk membangun portofolio terdiversifikasi.

Atau dapat dikatakan bahwa dengan memilih investasi di reksa dana saham kalian dapat membeli saham dengan dana yang kecil di beberapa perusahaan.

Jadi, reksadana saham ini pas banget buat kalian yang ingin memiliki saham di beberapa perusahaan.

Baca Juga: Mengenal Investasi Reksadana, Jenis Produk dan Cara Investasi di Reksadana

  • Saham Individu

Berbeda ceritanya jika kalian ingin memiliki saham di suatu perusahaan tertentu.

Nah, kalian bisa nih beli satu saham atau beberapa saham di pasar saham.

Ini pas banget buat kalian yang sudah menganalisis perusahaan tertentu dan berpotensi untuk mendapatkan untung besar di masa depan.

Sekarang sudah tahu kan apa bedanya reksadana saham dan saham?

Jadi, kalian pilih yang mana?

4. Tetapkan Anggaran Investasi Saham Awal

Tetapkan Anggaran Investasi Saham Awal
Tetapkan Anggaran Investasi Saham Awal

Pertanyaan yang sering muncul di kepala para investor pemula seperti saya adalah berapa anggaran yang di perlukan pada awal investasi?

Jadi, menurut Nerdwallet anggaran yang bisa kalian siapkan untuk awal investasi saham sebenarnya tergantung pada harga saham yang akan kalian beli.

Misal nih, jika kalian ingin investasi saham di reksadana dan memiliki anggaran yang kecil.

Berbagai jenis saham yang diperdagangkan di bursa efek dapat kalian jadikan pilihan terbaik untuk berinvestasi.

Pertanyaan berikutnya adalah berapa besarnya anggaran yang harus diinvestasi pada saham?

Jika kalian melakukan investasi melalui dana, kalian bisa banget nih mengalokasikan porsi portofolio yang cukup besar untuk investasi saham.

Karena return yang ditawarkan lebih besar, apalagi jika kalian berencana untuk investasi jangka panjang.

Mengalokasikan porsi investasi yang cukup besar di saham adalah pilihan terbaik.

Misalnya saja, kalian berencana untuk investasi selama 30 tahun sebagai dana pensiun.

Maka akan lebih baik jika kalian alokasikan dana sebesar 80% ke saham dan sisanya ke dana obligasi misalnya.

5. Mulai Investasi Saham

Mulai Investasi Saham
Mulai Investasi Saham

Oke sekarang saatnya kalian bisa mulai untuk berinvestasi.

Satu hal yang harus kalian ingat adalah investasi saham memerlukan strategi dan pendekatan yang rumit karena sifatnya yang high risk, high return.

Sekarang kembali lagi ke niat kalian untuk berinvestasi saham.

Jangan takut investasi saham! karena beberapa survey membuktikan ada banyak investor sukses justru hanya menerapkan dasar-dasar ilmu investasi saja.

Buat kalian yang masih ragu dan takut untuk berinvestasi, kalian bisa ikuti saran Warren Buffet yang merupakan praktisi Bursa Efek di Amerika Serikat.

Beberapa saran untuk memulai investasi menurut Warren Buffet adalah sebagai berikut ini.

  • Ia menyarakankan investor pemula untuk memulai investasi dengan membeli saham indeks harga rendah dan memilih saham individu hanya jika kalian percaya pada potensi perusahaan untuk pertumbungan jangka panjangnya.
  • Jika ada banyak saham yang menarik di mata kalian, maka belajarlah untuk meneliti saham yang sepadan dengan jangka waktu investasi yang akan kalian lakukan.
  • Jika kalian berencana untuk tetap fokus pada dana, maka bangunlah portofolio sederhana dari opsi yang berbasis luas dan biaya yang rendah.

Itu dia beberapa saran dari Warren Buffet untuk para calon investor pemula.

Kalian bisa pahami dan terapkan saran dari Warren Buffet ini saat akan mulai untuk berinvestasi.

Masih takut, ragu dan mikir-mikir untuk berinvestasi saham?

Jangan banyakin pinjaman tapi banyakin investasi dari sekarang!

Baca Juga: 20 Daftar Aplikasi Pinjaman Online 24 Jam Langsung Cair Terdaftar OJK

Itu dia penjelasan secara umum tentang investasi saham.

Mungkin untuk artikel berikutnya saya akan menjelaskan secara lebih detail tentang cara investasi saham dengan step-step yang lebih lengkap mulai dari pembukaan rekening saham hingga transaksi saham.

Jadi, tetap stay tune di website alvindayu ya.

Subscribe website ini agar kalian tidak ketinggalan artikel terupdate dari alvindayu.com.

Semoga informasi yang saya bagikan bermanfaat terutama buat kalian yang ingin mulai untuk berinvestasi. Thank you!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *